24 April 2009

Punya Kaki Jangan Kormeddal


Malam itu, saya diundang sebuah komunitas sastra. Acaranya diskusi dan baca puisi. Anak-anak komunitas ini sangat giat, dan saya senang pada anak-anak yang punya kemauan keras. Ya, macam mereka ini. Karena simpati, saya ikuti acara sampai tuntas.


Saat hendak pulang, seseorang mencegat di pintu. Tampaknya dia ketua panitia, atau seksi acaranya. Ia menjabat, bersalaman, dan menyelinapkan amplop di antara tangan saya dan tangannya. Saya tahu, ini "hororarium" namanya.


Karena melihat sikon yang menyedihkan itu, saya tolak sambil berkata, “Sudahlah, ini buat kalian saja.” Tapi mereka memaksa, saya juga bersikukuh menolakanya, dan dia tetap ngotot memaksa. Paksa-memaksa berlangusng, untung saja tidak samapai terjadi pertumpahan darah.


Singkatnya, acara selesai dan saya pulang: tanpa amplop. Saya turun cari sandal: tidak ada! Saya cari di selatan, juga tak ada; di utara, tambah gak ada.


“Halo.. halo.. ada yang mengamankan sandal saya?”


Tak ada jawaban. Hanya gumam-guman yang mengusik perasaan.

Kesimpulannya, sandal saya raib, atau diraibkan?

Paya… sudah gratis, ngembat sandal pula.


(Dalam hati saya membatin, “Barangkali panitia memang berencana memberi duit agar saya ganti sandal yang lebih baru dan lebih bagus daripada sandal yang saya pakai itu.. Atau, mungkin "cuma" di-ghasab, ya?”


20 April 2009

Pekerjaan Idaman


Robi merasa kasihan pada Nasikun karena statusnya yang: pengeluaran tetap, pemasukan tidak jelas. Sementara ini, Robi bekerja sebagai tukang di sebuah perusahaan kayu di Kalimantan. Atas dasar kasihan itulah, Robi, saat mau kembali lagi ke Kalimantan, mengajak si Nasikun ini.


Nasikun, yang setiap hari mengeluh karena tidak punya pekerjaan, selalu berkata seperti ini jika ditanya mengapa dia tidak bekerja: “Allah bagi-bagi rezeki, tapi tidak bagi-bagi pekerjaan!” Dia ini memang Si Raja Pengeluh. Karenanya, dengan tekad bulat, Robi mengajak dia bekerja di Kalimantan setelah lebih dulu bertanya,


“KamO bisa di pertukangan?”

Dan si kawan bernama Nasikun pun tersebut itulah menjawab,

“Ya, ya, ya!!” lengkap dengan anggukan kepala.

.

Singkat cerita, berangkatlah mereka berdua.


Tapi, apa lacur! Setiba di sana, Nasikun selalu menolak tawaran Robi. Nasikun selalu saja tidak selera terhadap pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. Robi pun, akhirnya, naik pitam. “Dikasih pacul, kau tak bisa memacul. Diberi semen dan pasir, kau pula tak bisa melepa. Dikasih gergaji, dan engkau butul-butul tak punya keterampilan di bidang pertukangan.”


“Nasikun, bener kamO ini ingin bekerja??” Kali ini, intonasi meninggi lengkap dengan pelototan mata. “Bekerja ke’ mana kalo skil tak ada. Bigimana ini kamO?!” Robi butul-butul mangkel pada kawan yang telah memerdayainya itu. “Trus, kamO itu bisanya jadi apa?”




“…….Mandor!”


10 April 2009

Dialog Google & Yahoo!


Setiap malam (sampe' pagi), Partelon selalu online. Biasanya, setelah itu, muncul Kansabuh. Dan dari balik rerimbunan daunnya, Siyamang mengintip (nah, yang ini, nih, online terus sepanjang hayatnya. Cuma, gayanya saja ngintel, karena sibuk bertravian). O, ya, Pangapora juga, yang hidup di kota besar, selalu rindu kampung halangan dan mencuri start pulang dengan cari tumpengan. Atalanggir di mana, ya, enaknya? Entah kerja apa dia sekarang.

Nah, aktivitas mereka semua ini, yang selalu atangngih, tanpa disadari, sebetulnya diperhatikan oleh Pan Google dan Bun Yahoo. Suatu kesempatan, saya mendengar percakapan mereka berdua. Begini petikannya:

G
oogle : Ka’? (kak)
Yahoo! : Apa Le’? (apa, Dik?)
Google : Ba’na ta’ ajelling, apa se elakoni reng-oreng reya… ? (tau nggak, sih, kamu? apa aja yang dikerjain sama orang-orang ini? [merujuk pada beberapa orang sodaranya kormeddal])
Yahoo! : Se dimma? (yang mana?)
Google : Beh, jariiya se aceting malolo… (loh, itu yang chatting melulu)
Yahoo! : Iyya. Buh, engko’ mengga’… ding gulaggu, pas mate kakabbi… (iya, aku, ya, heran. kalau pagi, orangnya pada nyungsep, tidur semua)
Google : Banni, Ka’. Ajariyya edissa teppa’ lem-malem! (ow, bukan, Kak. Di sana itu, di negara mereka, pas malem)
Yahoo! : Uuuu… pola batri-na tang ejjam mate, ye, Le’? (O, apa batere [quartz] jam-ku yang mati, ya?)
Google: Mangkana! Angguy arlojina jeriyye, ma’ le cocok terros… (makanya, kalau punya arloji (kinetik), dipakai dong, biar sesuai)


09 April 2009

LATIHAN PIDATO




Saya suka merperhatikan yang remeh-temeh. Katanya, ini merupakan resep yang baik sebagai modal menjadi penulis, membuat deskripsi, kelak kalau saya benar-benar jadi novelis.


Santre ding latian pidato:

Diawali dengan “Pertama-tama, marilah kita panjatkan…”

dan selalu ditutup dengan “mungkin hanya ini dari kami…”



04 April 2009

GAYA BERPONSEL

Pernah punya pengalaman pribadi atau mendengar (dering/ringtone) handphone yang bikin masalah? Saya berkali-kali melihat pemandangan seperti ini, beruntung belum pernah mengalami sendiri:


Stadium-1

Agak aneh (lokasi: upacara penguburan di Pakamban): ada panggilan masuk, lalu panggilan ditolak, tetapi ponsel tidak segera dimatikan, atau setidaknya diubah mode profilnya (apa memang tidak mengerti fungsi profil?). Saat itu, HP berkali-kali berdering keras karena si penelepon ngotot mau menelepon…


Stadium-2

Tidak kalah aneh (lokasi: banyak tempat, banyak kejadian): Ada panggilan masuk. Ringtone-nya tartil al-Quran (contoh: Ayat Kursi). Panggilan diterima begitu saja tanpa mempedulikan apakah pemenggalan suara ayatnya benar/tidak!; juga saat naik sepeda motor: tangan kiri pegang HP sambil SMS, tangan kanan pegang gas sambil menyetir;


Stadium-3

Sangat aneh: panggilan tetap diterima dan enjoy saja bicara keras-keras di saat suasana pembacaan talqin di pemakaman;


Stadium-4

GILA SMS; entah ada apa tidak, yang ini SMS-an sambil naik sepeda motor dalam keadaan standing..


Entri Populer

Shohibu-kormeddaL

Foto saya

Saya adalah, antara lain: 6310i, R520m, Colt T-120, Bismania, Fairouz, Wadi As Shofi, Van Halen, Puisi, Hard Rock dll

Pengikut

Label

666 (1) Abdul basith Abdus Shamad (1) adi putro (1) adsl (1) Agra Mas (1) air horn (1) akronim (1) Al-Husari (2) alih media (1) Alquran (1) amplop (1) Andes (1) Android (1) anekdot (3) aula asy-syarqawi (1) Bacrit (2) bahasa (5) baju baru (1) baju lebaran (1) Bambang Hertadi Mas (1) banter (1) Basa Madura (1) basabasi (1) batuk (1) bau badan (1) bau ketiak (1) becak. setiakawan (1) belanja ke toko tetangga (1) benci (1) bis (3) bismania (2) BlackBerry (1) Blega (1) blogger (2) bodong (1) bohong (2) bolos (1) bonceng (1) bromhidrosis (1) Buang Air Besar (BAB) (1) buat mp3 (1) budaya (1) buku (2) buruk sangka (2) catatan ramadan (4) celoteh jalanan (1) ceramah (1) chatting (1) chemistry (1) cht (1) Cicada (1) Colt T 120 (1) corona virus (1) Covid 19 (1) cukai (1) curhat (5) defensive driving behavior development (1) dering (1) desibel (2) diary (1) durasi waktu (1) durno (1) ecrane (1) etiket (17) fashion (2) feri (1) fikih jalan raya (1) fikih lalu lintas (1) fiksi (2) filem (1) flu (1) gandol (1) gaya (1) ghasab (1) google (1) guru (2) guyon (1) hadrah (1) handphone (1) Hella (1) hemar air (1) Hiromi Sinya (1) humor (2) ibadah (2) identitas (1) ikhlas (1) indihome (1) inferior (1) jalan raya milik bersama (1) jamu (1) jembatan madura (1) jembatan suramadu (2) jenis pekerjaan (3) jiplak (2) jual beli suara (1) Jujur (3) Jujur Madura (1) jurnalisme (1) jurnalistik (3) KAI (1) kansabuh (1) Karamaian (1) karcis (1) Karina (1) Karma (1) Kartun (1) kebiasaan (5) kecelakaan (2) kehilangan (1) kenangan di pondok (1) Kendaraan (2) kereta api (1) keselamatan (1) khusyuk (1) kisah nyata (7) Kitahara (1) kites (1) klakson (1) klakson telolet (1) kode pos (2) kopdar (2) kopi (1) kormeddal (19) korupsi (2) KPK (1) kuliner (2) L2 Super (2) lainnya (2) laka lantas (1) lakalantas (1) lampu penerangan jalan (1) lampu sein (1) layang-layang (1) lingkungan hidup (3) main-main (1) makan (1) makanan (1) malam (1) mandor (1) Marco (1) masjid (1) Mazda (1) menanam pohon (1) mengeluh (1) menulis (1) mikropon (1) mimesis (1) mirip Syahrini (1) mitos (1) modifikasi (1) money politic (1) Murattal (1) musik (1) nahas (1) napsu (1) narasumber (1) narsis (1) Natuna (1) ngaji (1) niat (1) Nokia (1) nostalgia (2) Orang Madura (1) Paimo (1) pandemi (1) pangapora (1) paragraf induktif (1) parfum (1) partelon (1) pasar (1) pekerjaan idaman (1) pemilu (1) peminta-minta (1) pendidikan (1) pendidikan sebelum menikah (1) penerbit basabasi (1) pengecut (1) penonton (1) penyair (1) penyerobotan (1) Pepatri (1) perceraian (2) Perempuan Berkalung Sorban (1) perja (1) perjodohan (1) pernikahan (1) persahabatan (1) persiapan pernikahan (1) pertemanan (1) pidato (1) plagiasi (2) plastik (1) PLN (1) pola makan (1) poligami (1) polisi (1) politik (1) polusi (1) polusi suara (2) Pondok Pesantren Sidogiri (1) ponsel (2) popok (1) popok ramah lingkungan (1) popok sekali pakai (1) PP Nurul Jadid (1) preparation (1) profesional (1) PT Pos Indonesia (1) puasa (5) publikasi (1) puisi (2) pungli (1) Qiraah (1) rasa memiliki (1) rekaan (1) rempah (1) ringtone (1) rock (1) rokok (1) rokok durno (1) rumah sakit (1) Sakala (1) salah itung (2) salah kode (3) sanad (1) sandal (1) santri (1) sarwah (1) sastra (1) sekolah pranikah (1) senter (1) sepeda (3) sertifikasi guru (1) sertifikasi guru. warung kopi (1) shalat (1) shalat dhuha (1) silaturrahmi (1) siyamang (1) SMS (1) sogok bodoh (1) sopir (1) soto (1) sound system (1) stereotip (1) stigma (1) stopwatch (1) sugesti (1) sulit dapat jodoh (1) Sumber Kencono (1) Sumenep (1) suramadu (1) syaikhona Kholil (1) takhbib (1) taksa (1) tamu (2) Tartil (1) TDL (1) teater (1) teknologi (2) telkomnet@instan (1) tengka (1) tepat waktu (1) teror (3) tertib lalu lintas (28) The Number of The Beast (1) tiru-meniru (1) TOA (2) tolelot (1) Tom and Jerry (2) tradisi (1) tradisi Madura (4) transportasi (1) ustad (1) wabah (1) workshop (1) Yahoo (1) Yamaha L2 Super (1)

Arsip Blog